Jumat, 06 Juli 2012
Menurut cerita sejarah, nama Bitung diambil dari nama sebuah
pohon yang banyak tumbuh di daerah utara Jazirah Pulau Sulawesi.
Penduduk yang pertama yang memberikan nama Bitung adalah Dotu Hermanus Sompotan yang dalam bahasa daerah disebut dengan Tundu'an atau pemimpin. Dotu Hermanus Sompotan tidak sendirian tetapi pada saat itu dia datang bersama dengan Dotu Rotti, Dotu Wullur, Dotu Ganda, Dotu Katuuk, Dotu Lengkong. Pengertian kata Dotu adalah orang yang dituakan atau juga bisa disebut sebagai gelar kepemimpinan pada saat itu, sama seperti penggunaan kata Datuk bagi orang-orang yang ada di Sumatera. Mereka semua dikenal dengan sebutan 6 Dotu Tumani Bitung, mereka membuka serta menggarap daerah tersebut agar menjadi daerah yang layak untuk ditempati, mereka semua berasal dari Suku Minahasa, etnis Tonsea.Daerah pantai yang baru ini ternyata banyak menarik minat orang untuk
datang dan tinggal menetap sehingga lama kelamaan penduduk Bitung mulai
bertambah. Sebelum menjadi kota, Bitung hanyalah sebuah desa yang
dipimpin oleh Arklaus Sompotan sebagai Hukum Tua
(Lurah) pertama desa Bitung dan memimpin selama kurang lebih 25 tahun,
yang pada saat itu Desa Bitung adalah termasuk dalam Kecamatan Kauditan.Dari Sekitar tahun 1940-an, para pengusaha perikanan yang mengusahakan Laut Sulawesi tertarik dengan keberadaan Bitung dibandingkan Kema (di wilayah Kabupaten Minahasa Utara
sekarang) yang dulunya merupakan pelabuhan perdagangan, karena menurut
pandangan mereka Bitung lebih strategis dan bisa dijadikan pelabuhan
pengganti Kema.Seiring dengan perkembangan Bitung sebagai suatu kawasan yang
strategis serta jumlah penduduk yang semakin bertambah dengan pesatnya
maka Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1975 tanggal 10
April 1975 Bitung diresmikan sebagai Kota Administratif pertama di
Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jadi lebih baik lagi...! Test
BalasHapus(y)
BalasHapus